Islamedia - Pertama kali aku begitu terkesima dengan teduh dan sahajanya dirimu dalam berpakaian, meski saat itu aku belum begitu paham tentang aturan apa itu jilbab syar’ie..
Begitu damai, tenang, dan merasa nyaman didekatmu, ditambah sunggingan senyum dan salam disaat setiap kali bersua…
Aku juga tak pernah tau sebelumnya mengapa engEngkau kenakan jilbab lebar berkibar, tapi jujur saat itu memandangmu begitu damai, dan hati ini pun terhentak ingin rasanya bisa sepertimu, hmm,..
Meski kudengar tak sedikit orang yang mencibir dengan gaya busanamu yang tak up to date saat itu, …seperti karung beras berjalanlah, seperti kue lemperlah..dan segala gelaran-gelaran buruk lainnya.
Seiring waktu berjalan, dan Engkau tetap istiqomah dalam balutan jilbabmu yang panjang menjuntai, tak sekedar menutup dada bahkan lebih sehingga model bajumupun tak terlihat (tapi memang saat itu model gamis sangat simple)